Senin, 05 Januari 2009

Boikot produk-produk Yahudi ???

Sejak terjadinya serangan di GAZA beberapa hari ini, banyak pihak yang mengingatkan umat islam agar memboikot produk-produk Yahudi.

Mungkin banyak yang bertanya, bagaimana mungkin kita memboikot produk yahudi padahal Rasulullah sendiri membolehkan kita bermuamalah dengan mereka ????
.
Perlu dijelaskan dulu, memang boleh kita bermuamalah dengan mereka sepanjang mereka tidak menunjukkan permusuhan yang nyata atau tidak terbukti ikut bersekongkol untuk merusak Islam. Tetapi jika nyata-nyata menunjukkan permusuhan, Rasulullah pun tidak segan-segan memerangi mereka.

Menurut Syeikh Yusuf Qardhawi, wajib bagi setiap muslim untuk memboikot produk Yahudi..sedangkan menurut Syaikh Fauzan jika negara menyuruh warganya memboikot maka hukumnya menjadi wajib, tapi jika negara tidak membuat statemen apa-apa maka hukumnya boleh boikot boleh tidak.

Selanjutnya, bagaimana dan apa saja produk yang boleh kita boikot ???

Tidak seluruh produk Yahudi boleh diboikot, harus melalui penyelidikan yang mendalam, sehingga diketahui perusahaan mana yang benar-benar mendukung Yahudi dengan menyerahkan beberapa persen keuntungannya. Dalam hal ini mungkin kita bisa merujuk dari sukarelawan muslim di Inggris yang mengkhususkan diri dalam memantau setiap perusahaan Yahudi apakah mereka menyumbangkan dana ke Israel atau tidak, silahkan baca http://www.inminds.co.uk/boycott-israel.php.

Perlu diperhatikan....
1. Jika produk yang diboikot merupakan produk satu-satunya dan tidak ada pilihan lain...maka boleh saja bagi anda membelinya jika membutuhkan...tapi kalo ada produk sejenis maka sebaiknya anda mengalihkan pembelian ke produk sejenis tersebut.
2. Yang tidak diperbolehkan disini adalah membeli saja, sedangkan jika anda mendapat hadiah atau yang sejenisnya maka tidaklah mengapa tetapi sebaiknya mengingatkan teman/saudara agar tidak membeli produk tersebut dikemudian hari.

Beberapa produk yang disinyalir dan sering kita beli diantaranya adalah :

Coca-Cola, Danone, Estée Lauder,Johnson & Johnson, L'Oreal, Marks & Spencer, McDonald's, Motorola, Nokia, Nestle, Revlon, Sara Lee, Siemens, dan Starbucks


Untuk itu sekarang terserah Anda,..boleh ikut pihak yang memboikot atau tidak....tapi ingatlah bahwa setiap rupiah yang anda keluarkan dan beberapa persen dari keuntungan mereka akan disumbangkan ke zionis...digunakan untuk membeli peluru-peluru untuk membunuh saudara kita di Palestina...bagaimana kelak kita akan menjawab di hadapan Allah tentang hal ini ????

Setidak-tidaknya berdoa lah dalam setiap sholat fardhu(dengan qunut Nazilah) atau setelah selesai sholat untuk keselamatan dan kemenangan kaum muslimin di Palestina.

3 komentar:

extremetal mengatakan...

boikot produk israel? ditengah mental konsumtif masy indon yg menggila,,,,itu butuh revolusi bozz dan tidak bisa mengharapkan kesadaran masyarakat, apalagi masyarakt indon itu bermental oportunis, alias cari enaknya/gampangnya/untungnya makanya nggak heran banyak orang2 indon yg seimbang mengerjakan amal n dosa, yang penting anak-istri senang,dihormati tetangga, disegani keluarga dll...dll. Cara paling efektif adalah dengan mengembargo langsung importernya/pemegang merknya di indon, tapi itu perlu komitmen kuat dari negara, apalagi negara kita bukan negara islam dan juga masih butuh bantuan asing, jika importernya wadul ke negaranya (yg jelas pasti amrik)bantuan ke indo pasti nanti distop, ya jelas presiden bisa kebakaran jenggot di impeach sama oposisinya (PDI bok-ingat bu Mega sangat bernafsu & terobsesi jd presiden lg)kecuali klo presidennya sekelas Hugo Chaves ato Ivo Morales hehehe...yg bertangan besi (otot kawat balung wesi, pasti iki dulure gatotkoco, wheladalah....)tapi syarate jd pemimpin diktaktor sama seperti soeharto hadipurnomo ingarsosungtulodho. Pemimpin yg berprinsip Il Principe nya Nicolo machiavelli (bagusnya pemimpin seperti itu, ada kestabilan negara, jeleknya: sangat berbahaya bila ada di posisinya krn sangat byk musuh dan dia harus bisa memanage pemerintahan sedemikian rupa dan harus ada bakat prophetic pd dirinya agar dapat memenuhi keadilan semua pihak (hanya para nabi yg dianugerahi karunia semacam ini)adakalanya sikap diktaktor dibutuhkan dan tersebut tidak sepenuhnya salah.
Kembali ke topik boikot produk yahudi tadi, dapat berhasil apabila (cara ke 2)masyarakat indon sudah mencapai masyarakat literatur alias masyarakat yg terdidik dgn gemar membaca sehingga logika masyarakat "main", punya pandangan, punya sikap, punya prinsip dan tidak mudah disetir. Melihat masyarakat kita sekarang ini yg masih gemar menonton (menonton adalah suatu sikap melihat obyek tanpa banyak melakukan uji logika=berpikir)sehingga efeknya sama seperti disihir (ketika pikiran kosong dan merasa terpukau dgn tayangan yg ada)sehingga proses manipulasi alam bawah sadar akan efektif jadinya mudah untuk memasukkan propaganda atao opini tertentu, dan proses penggiringan visi masyarakat ala menggiring "angon bebek" dimulai, hal itulah yg selama ini dilakukan oleh para produsen produk dgn media.

Cara ke tiga yang paling mudah adalah dengan mensuspended media dan membatasi tayangan yg sesuai dgn visi pemerintah (jika pemerintahnya sama sikapnya seperti Soekarno era dulu yg dengan lantang berseru: "Go to hell america(Yahudi) bring back your fund immadiately to somewhere else and get out your ass out from here...hehehe wooii dad,iki aku Teguh, teguh..koncomu dhewe..yok opo khabare nyong? Suwun

extremetal mengatakan...

Dulu pak karno berani ngomong go to hell amrik, karena sudah ada bekingan dari negara2 sosialis seperti RRC,Uni Sovyet,kuba dll sehingga indonesia gak dapat dana dari NATO ora masalah, wong aku sik ono Pakta Warsawa kok yeek..(ketika itu masih gembar-gembornya Nasakom, hubungan Pak Karno dgn negara2 blok timur masih mesra) namun kemudian pak harto dgn bantuan dr amrik dpt mengambil-alih haluan negara dengan "menciptakan" insiden G 30 S nya.

Sekarang ini kita sudah terbiasa enak disusuin blok liberalism (pro barat)hasil jerih payahnya pak harto. Pertanyaannya bisakah Indonesia bersikap seperti pak Karno dulu?

Disaat Blok timur dengan Pakta Warsawanya dan isu sosialismenya Kukut satu2nya pegangan dari negara yg manja ini ya blok barat yg sudah mulai bosan "netek'i" bayi gede manja bernama indonesia ini. Sebenarnya Indonesia bisa bilang:"Fuck Amrik! we don't want you rubbish anymore" dengan mengharapkan bantuan dari Negara2 islam dengan World Islamic Bank nya, juga Indonesia adalah anggota OKI kok, WIB yang anggotanya notabene adalah negara2 islam kaya yang kelakuannya bahkan nggak ada bedanya dengan yahudi, ini adalah hipokrit dari dunia islam itu sendiri, Coba pernah berpikir berapa sih dana yang digelontorkan WIB & OKI utk sesama negara2 islam yg masih tertindas? nggak ada sepertigapuluh dari jumlah bantuan negara barat ke indon. Mereka malah bergandengan mesra dgn negara2 agresor tulen dan bertindak layaknya sinterklas di negara2 maju yg notabene gak butuh bantuan dan berpandangan 360 derajat berbeda dgn prinsip negara2 islam lainnya, jadi untuk menerapkan pemboikotan produk2 yahudi/amrik di indonesia khususnya itu tak lebih dari sebuah keajaiban.

Ini saya akhiri dari sebuah kejadian yang berkali-kali terjadi di Palestina, Syiria & Libanon(lebih dari sebuah kisah nyata) sebagai negara2 yg menjadi korban israel/amrik, mereka menerapkan propaganda pemboikotan produk2 amrik (yg pasti akan disalurkan ke israel)atas anjuran dari negara2 OKI juga, dan hal tesrsebut dilangsungkan dimana2 hingga menjalar ke negara2 eropa (yg tentu jg pserta demonya jg bukan muslim), bedanya setelah aksi demo demonstran eropa segera pulang ke rumah, giliran demonstran palestina/syiria/libanon beristirahat di kedai-kedai McDonald dan A&W di seantero kota...what a double standard we are...hehehe...wooi dadd iki aku Teguh koncomu dhewe, timbangane bengong ayok nglembur cak...tak sawang blogmu kosong aku tak komentar....

Syaddad mengatakan...

Dunia islam dewasa ini memang sangat menyedihkan, apalagi di Indonesia (saya setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa yang terpenting itu adalah tarbiyah aqidah dulu, baru lainnya, coz dengan aqidah yang bersih otomatis hati akan tergugah ikut membantu dengan cara yang benar).
makanya status boikot ini hanya sebagai imbauan personal ..coz pemerintah tidak mengeluarkan statemen resmi untuk boikot seperti di sebagian negara teluk. saat kasus Kartun Nabi tempo hari. Karena dengan apa lagi kita bisa membantu rakyat palestina ? kirim sukarelawan kesana kayaknya sangat sulit. Yang saat ini bisa dilakukan ya dengan doa, menggalang dana seperti di TVOne tempo hari, atau pemboikotan..tinggal pilih aja..